Minggu, 15 Mei 2011

PAHLAWAN ALLAH
Generasi Tubuh Kristus



Ketika Yakub melihat mereka, berkatalah ia: "Ini bala tentara Allah." Sebab itu dinamainyalah tempat itu Mahanaim. Kejadian 32:2

Haleluya puji syukur patut kita panjatkan kepada Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memilih kita sebelum dunia dijadikan untuk masuk dalam suatu Bilangan Tentara Allah. Di dalam kasih karunia Allah untuk menjadi Pasukan Allah yang khusus.

Haleluya, Bapak/Ibu/Sdr/i, yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus, dari tiap Generasi ada orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk menjadi Tentara-Nya, dan itu cukup jelas dalam Alkitab salah satu contoh Kitab Hakim-Hakim.

Dari ayat diatas kita mengetahui bahwa yang dilihat Yakub itu mereka, kata mereka berarti Bala Tentara Allah ini dalam jumlah besar satu pasukan Allah yang berjalan, berbaris dan siap dalam suatu pertempuran di akhir zaman

Bala Tentara Allah ini bukan orang-orang yang belum terlatih, bukan anak-anak, bukan juga para wanita, akan tetapi mereka ini laki-laki yang sudah berumur dua puluh tahun keatas dari tiap suku-suku Israel Bilangan 1:3 yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang, orang demi orang. Engkau ini beserta Harun harus mencatat mereka menurut pasukannya masing-masing.

Ketika masih berumur di bawah dua puluh tahun mereka ini sudah mulai berlatih berperang melawan singa, beruang, ular, kalajengking dan peperangan ini tidak pernah habis melainkan tiap pagi, siang, malam, baik itu di rumah, kantor, pasar, sekolah dimana saja kita mulai belajar berperang sampai genap usia kita dua puluh tahun untuk masuk dalam barisan Bala Tentara Allah atau generasi Tubuh Kristus.

Saya mengajak kita membaca sama-sama dari Kitab Wahyu 3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Haleluya peperangan yang kita hadapi sudah dimulai dari dalam diri kita sendiri yaitu ada enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya;
Ø     Mata sombong,
Ø     Lidah dusta,
Ø     Tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,
Ø     Hati yang membuat rencana-rencana yang jahat,
Ø     Kaki yang segera lari menuju kejahatan,
Ø     saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan
Ø     Menimbulkan pertengkaran saudara (Propokator)

Kita harus bisa kalahkan mata sombong kita sendiri dan tiap saat menang darinya bukan satu minggu sekali atau satu bulan sekali kita menang dari perkara mata sombong, untuk menjadi seorang pemenang ia harus menang terus menerus, disini bukan hanya mata sombong tetapi ada juga lidah dusta, tangan yang penuh dengan darah, rencana hati yang jahat, dan semua yang lain bagaimana kita mau menjadi seorang pemenang berarti tiap saat harus berjalan dalam kemenangan.

Allah Bapa menghendaki Kemenangan terus-menerus dari hal-hal yang ada didalam diri kita sebab sebelum kita memerintah atas iblis dan maut terlebih kita harus taklukan semua hawa nafsu kedagingan kita

Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Galatia 5:19-21

Dari daftar perbuatan daging pertama yang Alkitab katakan adalah “percabulan” semua akar permasalahannya adalah percabulan, tingkat dosa dimulai dari mata melihat dan timbul keinginan dosa. Mata adalah pintu awal masuknya hal-hal yang baik buruk, setelah mata melihat timbul keinginan lalu muncul reaksi yang beragam dari sikap dan perkataan kita.

Mujizat pertama yang dibuat Tuhan Yesus adalah perkawinan di Kana, masalah perkawinan sangat mempengaruhi kehidupan rohani tiap orang-orang kudus. Kalau dalam kehidupan rumah tangga anggurnya suami istrai sudah tawar menjadi air maka muncul pemikiran selingkuh, perceraian dan perkara-perkara yang lainnya

Kata Yesus kepada saudara dan saya bahwa: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23.

Menyangkal dirinya masing-masing tidak ada yang bisa diwakili dan harus dilakukan semua orang yang masuk dalam barisan Bala Tentara Allah.

Salib dan tanggung jawab yang sudah diberikan kepada kita jangan sekali-kali kita bebankan kepada orang lain dan salib atau tanggung jawab itu berlangsung setiap hari, bukan satu tahun sekali waktu hari Paskah.

Sambil mengikuti Tuhan dengan penuh suka cita, apapun yang kita alami tiap saat ingat itu tidak pernah melebih kapasitas kekuatan yang ada di dalam diri kita

Melayani Tuhan itu suatu panggilan dan tanggung jawab yang mulia dimana kita harus melakukannya dengan kerendahan hati yang tulus dan iklas.

Semuanya ini kita alami untuk membentuk karakter Bala Tentara Allah yang militan, tangguh dan mahir dalam menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah Efesus 6:10-11

Tubuh Kristus atau bala tentara Allah tidak pengecut, akan tetapi selalu menang dalam segala hal dan keadaan sehingga Anak Domba Allah berkata dalam Kitab Wahyu 3:21, barangsiapa yang menang “ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya”.


THE  WINNER (The Son of God) Mazmur 110:2

Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu!

Seorang Tentara Allah tidak boleh gentar dengan semua tipu muslihat iblis, jangan muda di provokasi dan tidak boleh punya mental suap karena kekuatan kita datangnya dari Allah Maha Pencipta sebab kalau Allah dipihak kita siapakah lawan kita. Dari satu jalan mereka menyerang kita tetapi seribu jalan mereka akan lari dari kita.

Tentara Allah yang dilihat Yakub bukan satu orang biasa tetapi ini suatu Pasukan Allah yang berbaris rapi, disiplin dan penuh kasih dan dari dalam mulut mereka penuh kuasa pujian dan penyembahan, TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya  Yoel 2:1-11
 
Yohanes 14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.

Keberhasilan kita bukan diukur dengan megahnya bangunan gedung gereja, jumlah jemaat, dan semua fasilitas yang sudah canggih. Hal-hal materi jangan digunakan sebagai patokan karena semuanya akan dimakan karat dan ngengat. Kesuksesan dalam pelayanan juga jangan diukur dengan jumlah pos-pos pelayanan yang sudah kita buka dan banyak kader-kader pelayan Tuhan keluaran sekolah Alkitab ternama serta kita jangan bersikap pesimis terhadap hal-hal materi, tetapi bagaimana kita bisa mengelolah itu dengan rasa takut akan Tuhan.

“orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. I Korintus 7:31

Banyak yang kami jumpai dimana sesama hamba-hamba Tuhan ketika bertemu masing-masing menonjolkan keberhasilan pelayanannya, oh saya yang mendoakan si dia menjadi orang sukses, saya orang yang suka doa puasa, saya berkotbah banyak yang diberkati, jam pelayanan saya penuh dan itu semuanya baik, akan tetapi itu tidak bisa dijadikan tolak ukurnya.

Kesabaran dan Ketekunan.

Apapun keberhasilan dalam tiap pelayanan yang kita lakukan, entah itu kecil atau besar bagaimana kita bisa sabar dan tekun. Di dalam pelayanan sering kita hadapi hujan panas, susah senang, baik atau tidak baik keadaan kita tetap siap melayani, dalam menanggung berbagai tekanan, masalah, pencobaan  dan musibah kesabaran dan ketekunan sangat diperluhkan kita sering mengatakan bahwa orang sabar itu subur, kesabaran tidak bisa kita peroleh dalam waktu singkat, akan tetapi kita membutuhkan ketekunan yang extra dari kasih karunia Allah, mengapa saya katakan demikian sebab kesabaran manusia kita rapu dan sementara, untuk memiliki kesabaran membutuhkan proses waktu yang berjalan dalam pelayanan baik itu suka dan duka terus menerus tidak ada batas waktu

Penguasaan Diri.

Didalam buah-buah Roh dalam surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia bahwa buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Galatia 5:22-23

Pada saat kita mengalami kasih mula-mula, semuanya terasa indah sampai-sampai sibuk pelayanan, doa puasa, penginjilan ke kampung-kampung bahkan tidak kenal hujan atau panas, ada uang atau tidak tetap sukacita semuanya terasa sepertinya tidak berguna setelah pengenalan kita akan Allah yang telah menyelamatkan kami dari dosa dan pelanggaran. Namun dari ayat diatas tentang buah-buah Roh yang terakhir Rasul Paulus mengatakan “penguasaan diri”.

“Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. I Korintus 9:27

Seorang prajurit Allah yang baik ia harus mengikuti semua prosedur dalam pelatihan yang sudah ditetapkan oleh pimpinan, pada saat nama kita tembus jadi calon prajurit mulai masuk pendidikan militer, didalam pelatihan banyak suka duka, banyak pendisiplinan, pembentukan karakter, melatih pendengaran, bahasa sandi, kalau kita melakukan kesalahan dikenakan sanksi atau pendisiplinan dengan hukuman yang beragam dari yang ringan sampai berat. Dalam hal ini yang dibutuhkan hanyalah “kesabaran dan ketekunan”

Pada saat pelatihan kita tidak bisa membela diri, protes, berontak, sakit hati, memaki-maki, banyak mengomel, malas-malasan, tidur ngorok, atau selalu terlambat. Seorang prajurit harus selalu siap ketika bunyi alaram semua sudah pada posisi masing-masing dengan perlengkapan perang. Haleluya, jadilah prajurit Allah yang andal dalam proses pembentukan-Nya


Prajurit yang baik di hati Allah

“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. II Timotius 2:3-4



PAHLAWAN ALLAH
Generasi Tubuh Kristus



Amsal 16:32. Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.


Salam kepadamu dari aku, di Tanah Papua kepada kalian semua, khususnya untuk mereka yang sedang membaca dan mengerti panggilan ini, dan Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus, oleh sebab itu dimuliakanlah Allah dan Bapa kita Tuhan Yesus Kristus dari sekarang sampai selama-lamanya kasih karunia dan damai sejahtera menyertai rohmu!


Abepura, 15 Mei 2011

Julianus Boanerges Kwano

Rabu, 27 April 2011

Merebut Penjaga Pintu Timur Papua


LIMA RAJA-RAJA DI PINTU TIMUR
PAPUA GOLDEN GATE



I Petrus 2:10, Kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

MEREBUT RAJA-RAJA YANG ADA DI PINTU TIMUR

Dahulu Papua tidak diperhitungkan hidup dalam keterbatasan dan dililit dengan berbagai macam masalah diantaranya, Adat Istiadat, Penyembahan berhallah, politik, ras, kesehatan, tingkat pendidikan di bawah standar, penindasan, perampasan hak-hak, kekerasan yang terjadi dimana-mana, pembunuhan. Orang Papua pada umumnya di kenal mayoritas Kristen, akan tetapi kekristenan di Tanah Papua sangat lemah ini tidak terlepas dari peran gereja-gereja di Tanah Papua yang kurang bersatu. Dimana masing-masing gereja hanya menonjolkan denominasinya bukan Injil yang di tonjolkan. Kalau ditinjau dari usia masuknya Injil di Tanah Papua sudah 1 ½ abat, namun masih banyak yang lebih percaya pada adat istiadat serta tradisi nenek moyang.

Khusus di Tanah Papua sebelum Injil masuk yang sudah ada adalah adat istiadat, adat istiadat ini langsung dipimpin oleh para ondoafi atau kepala suku. Mereka ini mempunyai peranan yang sangat penting serta sangat mempengaruhi kehidupan masyarakatnya sehari-hari. Para tokoh-tokoh adat ini sebenarnya adalah wakil Allah yang harus menjalankan roda pemerintahannya di bumi, akan tetapi hal ini di ambil alih oleh Lucifer di Taman Eden.

Ondoafi atau Kepala Suku (raja-raja) Pemegang Kekuasaan di Pintu Timur

Ondoafi, Kepala Suku atau raja pertama adalah Adam dalam Taman Eden dan Allah Bapa membuat Adam ini menurut rupa dan gambar-Nya sendiri, sedangkan ciptaan yang lain hanya di firmankan saja. Adam Pemegang Otoritas sebagai ondoafi atau raja kecil yang ada di bumi diberikan kuasa sebagai raja untuk memberi nama, memerintah, menguasai dan memelihara semua ciptaan Allah Bapa. Maka Lucifer iri dengan kuasa atau mandat yang diberikan kepada si Adam, singkat cerita terjadilah kudeta di Taman Eden, semuanya diambil dari ondoafi atau raja Adam sekarang ia telanjang kosong tidak punya kuasa dan yang terakhir diusir keluar dari kedudukan sebagai raja, maka figur sebagai seorang pemimpin hilang dalam keluarga pertama sehingga kedua anaknya saling membunuh karena hubungan yang rusak antara pemimpin dengan bawahannya, antara ondoafi atau raja dengan rakyatnya

Masyarakat Tanah Papua pada umumnya lebih takut kepada odoafi dari pada Hamba Tuhan, memang di gereja mereka sangat menghormati para Pelayan-Pelayan Tuhan akan tetapi di dalam bermasyarakat ditiap kampung para ondoafi mempunyai pengaruh lebih kuat dalam tiap suku/marga di Tanah Papua. Dan sebagian besar para ondoafi atau raja-raja bumi ini tidak pernah ke ibadah, mereka lebih suka hadir kalau ada yang duka, pembayaran maskawin atau ada masalah dalam kampung dan mereka selalu mempunyai kelompok cerita sendiri, orang muda/anak-anak, pelayan Tuhan apalagi wanita tidak bisa hadir dalam kelompok ini. Mereka sangat kuat dengan semua cerita-cerita mitos serta kekuatan gaib agar warganya takut kepadanya.

Tiap ondoafi atau raja-raja ini sangat mengerti dengan baik asal mula dan bagaimana setiap suku/marga yang ada di kampungnya, bahkan setiap tempat yang akan dijadikan kampung pasti ada alasannya. Semuanya ini tidak terjadi dengan sendirinya akan tetapi kuncinya ada di tangan para raja-raja bumi ini.

Adam sebagai seorang raja-raja di bumi ingin memiliki kuasa itu lagi tetapi dengan jalan yang lain, ia harus datang ke gunung, pohon, kuburan, tanjung, goa, dan bahkan ia harus mengundang arwah-arwah leluhurnya, dan itu sampai sekarang masih berlaku. Adam yang dahulu mendapat mandat dari Allah Bapa di surga sekarang semuanya di arahkan kepada Lucifer, baik itu nyanyian nyanyian dan cerita-cerita mitos semua berbau penyembahan berhalah milik Lucifer yang selalu identik dengan pesta pora, perang suku, saling merampas jabatan ondoafi atau kepala suku.

Para ondoafi yang ada di atas Tanah Papua harus dipulihkan dengan sungguh-sungguh untuk kembali kepada Tuhan sang Pemberi kuasa, ini merupakan tanggung jawab gereja yang ada di atas Tanah Papua  Mengapa hal ini sangat penting sebab mereka ini adalah raja-raja kecil yang dipercayakan Allah di bumi sedangkan Tuhan Yesus adalah Raja diatas segala raja. Raja-raja ini setelah Ondoafi Adam jatuh dalam dosa, para ondoafi mereka ini langsung berhubungan dengan roh-roh jahat yang ada diatas bumi ini untuk mendapat kuasa. Mereka yang paling tahu tentang cerita-cerita, tempat-tempat keramat, setiap tempat dengan nama penghuninya sendiri-sendiri.

Tiap jemaat yang kita miliki kenapa mereka jatuh bangun dalam dosa, perhatikanlah dengan seksama bahwa selesai ibadah mereka kembali ke lingkungan dimana para tokoh-tokoh adat mereka yang sangat dominan mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Firman Tuhan yang sudah mereka dengar, mereka tinggalkan di depan pintu gereja, sebab Firman Tuhan adalah merupakan janji, dan untuk memperoleh janji itu harus dengan iman percaya yang sungguh-sungguh, tetapi ondoafi mereka tiap saat dengan mereka. Tiap suku marga di Papua kalau ada keluarga yang sakit atau masalah, yang dipanggil duluan adalah Ondoafi atau Kepala Sukunya dengan nasehat-nasehat oh.. itu nenek moyang mengatakan begini dan begitu, setelah itu baru pelayan Tuhan dipanggil terakhir.

Sedikit kesaksian, pernah dalam pelayanan kami di salah satu daerah di Tanah Papua pada saat itu ada terjadi perpecahan di salah satu organisasi gereja dan dimana kabupaten yang kami datangi itu terjadi dua kubu, sementara  pelayanan ibadah sedang berlangsung, kelompok yang satu mendatangi kami dalam Gedung Gereja tempat Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Mereka datang dan berusaha membubarkan kita, berita itu sampai di Bapak Bupati dan Waka Porles keduanya juga Kristen  dan turut hadir untuk mengamankan agar ibadah tetap berjalan, akan tetapi disinilah peran main seorang ondoafi, kepala suku atau raja-raja di tiap daerah. Pesan dari Bapak Bupati dan Waka Polres mereka abaikan dan mereka sudah mengerumi kami untuk siap dihajar, jarak antara mereka dengan kami hanya 10 cm kami dijepit sampai tidak bisa bernafas. Biarpun kami juga orang Papua asli dari daerah kabupaten lain, mereka lebih mendengarkan ondoafi, kepala suku atau raja-raja sebagai pemimpin, disinilah peran Gereja Tuhan untuk merebut para raja-raja bumi ini bagi Tuhan.


Raja-Raja Kecil di Tiap Suku Israel Yang Takut Akan Tuhan

Saudara-saudara saya tidak berbicara tentang adat istiadat orang Papua tetapi ini kebenaran yang harus kita mengerti. 12 (dua belas) suku Israel dari anak-anak Yakob juga punya panji-panji dari tiap suku, lambang dan panji, kalung, cincin meterai dan tongkat yang dimiliki Suku Ruben lain dengan miliknya Suku Simeon, Gad, Yehuda dan saudara-saudaranya, Kejadian 38:25-26 "Periksalah, siapa yang empunya cap meterai serta kalung dan tongkat ini?"…….Yehuda memeriksa barang-barang itu…. Raja-raja kecil yang ada di tiap suku dari anak-anak Israel mempunyai milik pusaka yang sudah diwariskan dan di tiap suku tugasnya masing-masing berbedah, Keluaran 18:21 Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.

Tiap jemaat dari suku-suku Israel tidak bisa langsung datang kepada Nabi Musa apalagi Tuhan Allah, semua harus melewati struktur yaitu ada pemimpin seribu, seratus, lima puluh, dan sepuluh mereka inilah para raja atau pemimpin yang harus kita ketahui khusus untuk daerah Tanah Papua adalah ondoafi/kepala suku, mereka adalah raja-raja bumi.

Di wilayah Tanah Papua yang lain para tokoh-tokoh adatnya ada masa kerjanya serta dipilih oleh masyarakat dan semua rakyat mempunyai hak pilih yang sama, seperti kita memilih kepala kampung, anggota DPR atau Bupati, Gubernur dan Presiden. Akan tetapi di Kabupaten Jayapura Papua itu lengkap ada 5 (lima) jabatan tangan kanan dan semua mempunyai fungsi masing-masing, dan jabatan itu diwariskan oleh para leluhurnya bukan dipilih.

Selama ini ondoafi/kepala suku dan raja-raja bumi sudah ditawan oleh si Lucifer dengan salah menggunakan fungsinya, Alkitab menggambarkan orang Papua seperti orang lumpuh di depan Pintu Gerbang Indah yang lumpuh sejak lahirnya. Apakah itu kesalahan orang tuanya, kesalahan nenek moyong kita atau kesalahan para pemimpin yang ada di Tanah Papua, jawabannya tidak !!! Supaya kemuliaan Tuhan dinyatakan di Pintu Timur Papua (Golden Gate).

Kisah Para Rasul 3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.

Kisah Para Rasul 3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.

Hai orang Papua saya mau katakan dengan jujur bahwa biar Dana Otsus, Program Pemerintah yang bagus-bagus turun kita tetap saja lumpuh. Dimana orang Papua tambah hidup dalam dosa karena ada peluang hidup dalam dosa dengan banyaknya uang

Kisah Para Rasul 3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

Yesus Kristus yang kita salibkan itu sekarang sudah menjadi Tuhan dan Juru Selamat, Orang Papua demi Nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, bangun dan berjalanlah !!!. Apapun yang kita Orang Papua usahakan Yesus Tuhan adalah jawabannya sebab Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup

Kisah Para Rasul 3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

Orang lumpuh mau jalan Yesuslah Jalannya

Orang jahat yang disalibkan di sebelah Yesus selamat karena Kebenaran

Orang mati Lazarua bangkit karena Yesus sumber Hidup

Orang Papua demi nama Tuhan Yesus orang Nazaret bangkit dan berjalan dalam kebenaran Allah akan memperoleh kehidupan yang sesungguhnya

Orang lumpuh ini tiap hari berada di Pintu Gerbang Indah berarti semua kegiatan ibadah ia sudah tahu setiap Hamba Tuhan dari dan dalam negeri yang melayani di situ ia sudah tahu apakah orang lumpuh itu sudah berjalan jawabannya tidak. Orang Papua sudah dengar Firman Tuhan cukup lama, (KTP) Kristen, orang tua tokoh gereja lahir di dalam keluarga Kristen akan tetapi tidak pernah mengalami perubahan. Tetap lumpuh dan lumpuh terus lumpuh, Kebaktian Kebangunan Rohani silih berganti Hamba-Hamba Tuhan dari dan dalam negeri yang datang mengadahkan banyak mujizat, begitu mereka pulang orang Papua kembali ke habitatnya lumpuh dan lumpuh.

Perhatikan ayat diatas bahwa tangan kanan orang lumpuh itu adalah tangan kanan otoritas dimana ada lima jari itulah lima jabatan keondoafian ditiap daerah Papua. Rasul Petrus mengulurkan tangan kanannya yaitu tangan kanan otoritas seorang Hamba Tuhan yang penuh pengurapan dimana ada lima jari itulah jawatan roh yaitu; Rasul, Nabi, Penginjil, Gembala dan Guru.

Misteri di bumi Papua yang mana telah di singkapkan oleh Hamba-Nya Bapak Pdt. Yance  Dominggus Ompe/Sruwally


MASUK DALAM BARISAN TUBUH KRISTUS

Gereja Tuhan di Tanah Papua yang kudus dan ham di dalamnya ada Rasul, Nabi, Penginjil, Gembala dan Guru, harus bersatu, baru orang lumpuh di Pintu Gerbang Indah Papua akan bangkit

Kita sekarang berbicara tentang pemulihan Gereja Tuhan di Tanah Papua yang bukan milik suatu kelompok gereja tertentu. Untuk bersatu kita sudah seharusnya membuka mahkota kemuliaan kita masing-masing yang ada di gereja tempat pelayanan kita, dan mengambil langkah baru dengan saling menerima masukan doa. Rasul Petrus dan Yohanes adalah Gereja Tuhan yang bekerja dalam satu kesatuan roh dalam kerendahan hati dan hanya Yesus Kristus saja yang di tinggikan, mereka tidak memihak kepada kelompok Kefas, Apolos atau Paulus.

Siapapun juga kita yang ada di atas Tanah Papua entah dia dari suku, kaum, bangsa dan bahasa manapun akan tetapi kalau mengerti yang kami sampaikan ini anda bagian dari Rasul Petrus dan Yohanes yang siap untuk membangkitkan manusia lumpuh yang sudah berabad-abad berada di Pintu Gerbang Indah Papua.

Selama ini kita tidak bisa berbangga hati dengan jumlah mayoritas Kristen, atau dengan setiap tempat-tempat sejarah dimana masuknya Injil tetapi apa itu makna dari Rencana Allah bagi Orang-Orang yang ada diatas Tanah Papua. Sebagai Orang Papua kami ingin mengingatkan bahwa apa yang akan kita banggakan dengan semuanya itu tidak ada gunanya, sudahkah kita mengerti Rencana Allah di Pintu Timur Papua atau Golden Gate.

Alkitab cukup jelas berkata kepada kita bahwa; “kamu, yang dahulu bukan umat Allah”, bisakah kita sombong setelah kita membaca ayat ini. Saudara dan saya bukan umat-Nya dimana hidup jauh dari Allah tinggal dalam berbagai-bagai kepercayaan yang sia-sia dan kutuk yang kita wariskan dari nenek moyang. Sedangkan Tuhan Yesus datang hanya untuk Bangsa-Nya sendiri yaitu orang Israel (Matius 15:26-27) “Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Haleluya, haleluya. Remah-Remah buat kita Orang Papua itu hanya anugerah, kita tidak layak tetapi dilayakan-Nya

“yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan”. Hai orang Papua ini hanya ada Belas Kasihan, saya ingin kita memperhatikan kalimat yang mengatakan bahwa ini hanya “Belas kasihan”. Pernahkah kita mengalami dimana seseorang yang telah menyakiti hati kita sekarang ia mengalami musibah berturut-turut sampai ia tidak berdaya, ia putus asa, kecewe, semua miliknya habis sampai-sampai hampir mati, setelah kita mendengar tentang semua yang ia alami maka akan timbul dari dalam hati nurani kita suatu belas kasihan yang amat sungguh kepadanya sekalipun ia telah menyakiti hati kita.

Begitu jugalah yang orang Papua alami, dimana kita telah menyakiti hati Allah dengan tidak percaya pada Firman dan Roh Kudus, menyembah roh yang sia-sia, hidup dalam kutuk, maka timbullah belas kasihan Allah yang besar dan Ia menentukan Tanah Papua sebagai titik tolak Pemulihan bumi ini.

KETETAPAN KEILAHIAN ALLAH YANG KEKAL

I Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”

Kebesaran Allah Bapa yang dinyatakan bagi bangsa kafir yang mendiami Pulau Papua di Ujung dari Timur Indonesia, itulah wujud nyata Kemaha Kuasaan-Nya. Kami ingin sekali untuk kita sama-sama melihat ayat diatas yang berbunyi demikian; Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, bangsa yang hina dan kecil tidak ada artinya tetapi Allah Bapa dalam kemaha kuasaan-Nya menetapkan Papua sebagai titik start akan terjadinya pemulihan bumi ini. Papua dipilih bukan karena menurut ukuran manusia akan tetapi itu kehendak Dia Yang Maha Kudus. Sebelum dunia ini ada bahkan kita belum lahir Allah Bapa sudah menentukannya.

Orang Papua masuk dalam kategori yang dipilih oleh-Nya. Maksud orang Papua bukan hanya orang Papua asli akan tetapi semua orang yang menangkap visi ini yang berada di Tanah Papua dia masuk dalam rencana Allah Bapa di Pintu Timur Papua.

Bersyukurlah kita yang sekarang berada di atas Tanah Papua yang penuh dengan kemuliaan-Nya. Yehezkiel 43:2 “Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya”.

“Imamat yang Rajani”, Keimamatan orang Papua menurut peraturan Melkizadek (karena Anugerah Allah). Pengertian Imamat dengan Imam tidak sama, yang Tuhan ajar kepada kami bahwa Imam itu hanya terdiri dari seseorang imam saja. Akan tetapi kalau Imamat itu suatu kumpulan para Imam-Imam dalam jumlah yang banyak dimana mereka saling menghormati satu sama lain dalam pelayanan keimamatan, semua bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. (I Korintus 12 : 18, 27).

Yesaya 60 : 21 “Pendudukmu semuanya orang-orang benar, mereka memiliki negeri untuk selama-lamanya; mereka sebagai cangkokan yang Kutanam sendiri untuk memperlihatkan keagungan-Ku.

Kumpulan suatu bangsa yang besar hidup dalam Roh dan Kebenaran tinggal dalam suasana pujian dan penyembahan maka disebut Imamat yang Rajani.

Bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, ketika hari Minggu, 5 Februari 1855 kedua Misionaris tiba di Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari Papua Barat maka lahirlah Doa Sulung “Dengan Nama Tuhan kami menginjak Tanah ini” Siapa yang bekerja dengan jujur diatas Tanah ini ia akan berjalan dari tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain. Sejak saat itu Tanah Papua sudah dipersembahkan kepada Tuhan. Orang Papua mempunyai banyak kekayaan tetapi tidak bisa berbuat apa-apa, kurus merana aku, para penggarong turus melakukan penggarongannya”.

Sedikit kutipan dari perkataan Bapak Pdt. Muliawan Sindutomo “Orang Papua tidak memiliki kecanggihan untuk membuat sesuatu tapi Orang Papua hanya memiliki Pabrik Manusia. Artinya dari Papua akan melahirkan Manusia-Manusia Allah yang kudus, yaitu TUBUH KRISTUS (Yesaya 28 : 2). Papua di persiapkan untuk memproduksikan Manusia Allah (Yohanes 10:34)

“Supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia”, kemuliaan Tuhan akan lewat di depan Pintu Gerbang Indah yang menghadap ke sebelah Timur. Sekarang sedang bangkit Pelayanan Tubuh Kristus dari Papua tempat matahari terbit, Haleluya.

Yesaya 59:19 Maka orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN.

Percaya atau tidak bahwa kemuliaan Tuhan dinyatakan di tempat matahari terbit, sedangkan di tempat matahari terbenam semua pada ketakutan. Pelayanan ini tanpa campur tangan manusia tetapi murni di dorong oleh nafas Tuhan. Nafas artinya pujian dan penyembahan, dari Ujung Bumi Papua sedang datang gelombang nafas-Nya Allah yaitu pujian dan penyembahan.

Perkara Allah yang besar-besar akan dimulai dari Papua karena kemuliaan-Nya ada di Pintu Timur Papua, dibagian barat tiap hari mengalami ketakutan, ancaman bom, tsunami, gempa bumi, perang, kebakaran, kemarau, banjir dan tanah lonsor. Ulat gatal dan musibah-musibah lainnya

Ketika Allah menghembuskan nafas hidup pujian dan penyembahan kepada tulang-tulang kering yang berserakan di lembah kematian Papua, dengan anugerah Allah semua berubah menjadi satu pasukan yang gagah perkasa di tangan Allah sendiri.

Terang-Nya yang Ajaib.

Terang yang datang di awal pelayanan Injil masuk di Tanah Papua bagaikan lilin kecil yang menyalah dalam tekanan roh-roh jahat yang kuat, perang suku, keduanya mengalami hambatan, ancaman sampai bahaya kematian yang mengincar mereka di pulau Mansinam ketika kedua Misionaris Ottow dan Geissler menginjakan kakinya.

Puji Tuhan oleh anugerah Tuhan terang lilin kecil itu sekarang sudah berubah menjadi sinar kemuliaan yang sangat besar bagaikan matahari dalam jumlah banyak satu kesatuan anggota Tubuh Kristus.

Nubuatan yang di sampaikan di Wasior, 25 Oktober 1925 Kabupaten Teluk Wondama oleh Pdt. Ishak Samuel Kejne bahwa: Di atas batu ini saya meletakan peradaban Orang Papua, sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini, bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri

Saudara-saudara yang aku sampaikan bukan berita, Injil Sosial, Injil Politik atau Injil Kemakmuran akan tetapi ini Injil Kerajaan, yang bisa menangkap visi ini hanya anak raja.


INI PELAYANAN RAKSASA DARI PAPUA

"Sesungguhnya, pada Tuhan ada seorang yang kuat dan tegap, seorang yang seperti angin ribut disertai hujan batu, yakni badai yang membinasakan, seorang yang seperti angin ribut disertai air hujan yang hebat menghanyutkan; ia akan menghempaskan mereka ke tanah dengan kekerasan.
                                         
                                                           YESAYA 28 : 2



Kuyake Wally-Wally                                            Abepura, 21 April 2011

Yulianus Boanerges Kwano

Selasa, 12 April 2011

GOLDEN GATE PAPUA


MANUSIA  ALLAH  DI  PINTU  TIMUR PAPUA
( GOLDEN GATE )

Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu:
Aku telah berfirman: Kamu adalah allah
Yohanes 10:34

Allah tidak akan berbuat sesuatu tanpa Ia berbicara kepada Perwakilan-Nya  di bumi ini, siapapun juga kita manusia tidak terlepas dari masalah keluarga, ekonomi, kesehatan, stress, putus asa, kecewa, keinginan daging hawa nafsu dan sebagaianya, Akan tetapi oleh darah Kristus kita sudah di layakan menjadi Manusia Kristus (Ibrani 10:19-23), Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama  seperti  Dia,  sebab  kita  akan  melihat  Dia  dalam  keadaan-Nya   yang   sebenarnya.   (I Yohanes 3:2).
Yesus Tuhan Juru selamat kita dengan jelas mengatakan bahwa saudara dan saya adalah allah, perkataan Yesus bukan merupakan sebuah slogan belaka tetapi ini adalah suatu penegasan yang harus kita ketahui dan percayai, bahwa kita bukan hanya sekedar di selamatkan, kemudian jatuh bangun dalam dosa lagi, melainkan ada rencana Allah yang jauh lebih tinggi dari sekedar di selamatkan.
Pada awal penciptaan, Allah Bapa, Tuhan Jesus dan Roh Kudus membentuk kita menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-28) yang mana Allah maksudkan adalah roh, jiwa dan tubuh manusia kita yang dibuat serupa dengan gambar Allah, enta kita dari suku, kaum, bangsa dan bahasa manapun atau tingkat pendidikan itu bukan menjadi alasan seseorang dipakai oleh Allah.
Tubuh Kristus bukanlah manusia lama, bukan pula hubungan darah daging. Tidak ada istilah warisan dari orang tua di berikan kepada anak-anaknya. Ini adalah panggilan Roh yang kudus

Papua Pintu Timur adalah Tubuh Kristus untuk Indonesia dan dunia

Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. (Matius 24:27). Kedatangan Anak Manusia merupakan suatu pemulihan total dalam segala lini kehidupan baik secara jasmani maupun rohani bagi semua ciptaan Allah (Kisah Para Rasul 3:21), karena seluruh makhluk bersama-sama sedang mengeluh menanti dengan sangat saat Anak-Anak Allah di nyatakan atau manusia-manusia Allah mendemonstrasikan kuasa Allah sebab seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam-Nya (Roma 8:19; Yohanes 10:34).
Sekarang sebelum kita lebih jauh lagi, kita harus mulai dari Pintu untuk masuk ke suatu dimensi kehidupan yang lebih mulia dan Tuhan Yesus adalah Pintu-Nya, kita melayani kalau tidak masuk melalui pintu itu dikatakan pencuri (Yohanes 10:1). Untuk pemulihan Tubuh Kristus di muka bumi secara khusus di Indonesia dan untuk dunia maka akan dimulai dari Pintu Timur yang tertutup berabad-abad. Rasul Paulus berkata kepada Jemaat di Efesus (Efesus 1:16-23, mohon di baca)
Ada suatu Pelayanan Raksasa yang sedang datang dari Pintu Timur, Pelayanan Kemuliaan, Pelayanan Tubuh Kristus, Pelayanan yang di sertai dengan angin ribut, guntur dan halilintar. (Yesaya 28:2) Sesungguhnya, pada Tuhan ada seorang yang kuat dan tegap, seorang yang seperti angin ribut disertai hujan batu, yakni badai yang membinasakan, seorang yang seperti angin ribut disertai air hujan yang hebat menghanyutkan; ia akan menghempaskan mereka ke tanah dengan kekerasan.
Tanah Papua dengan orang-orangnya yang dikenal dengan ketertinggalan, kebodohan, perang suku, penyembahan berhala, hidup dalam kemiskinan, keterbelakangan, tanah yang penuh dengan kegelapan “Matius 4:16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.". Terang Yang Besar, (Yesaya 60:22) Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya. Pelayanan yang besar sedang muncul dari Pintu Timur Papua.
Apa yang akan kita harapkan lagi dari Pelayanan yang datang dari sebelah Barat, sebab di sebelah barat tempat matahari terbenam dan sebentar lagi akan datang malam. “Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu (Markus 16:8)
Saya tidak sedang berbicara tentang Pelayanan Pertumbuhan Gereja, cara Kotbah yang baik, kesembuhan ilahi atau metode-metode pelayanan yang bagus, tetapi saya sedang memberitahukan, bahwa sedang ada Pelayanan yang Besar dari Pintu Timur Papua.
Hari sudah jauh malam dan sebentar lagi hari baru akan tiba dari tempat Matahari Terbit dengan Pelayanan yang Besar disertai Terang Yang Besar pula. Pelayanan yang datang dari Pintu Timur semua dikumpulkan dan dikerjakan oleh tangan Tuhan sendiri dalam satu barisan yang tersusun rapi, bukan usaha manusia ! (Yoel 2).
Anda setuju atau tidak setuju, anda percaya atau tidak percaya, anda suka atau tidak suka, anda tahu atau tidak tahu, Allah didalam Tuhan Yesus Kristus sedang melaksanakannya dengan segera tepat pada waktu-Nya. “Maka orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN. (Yesaya 59:19).
Pintu Gerbang Emas (GOLDEN GATE) “Lalu dibawanya aku ke pintu gerbang, yaitu pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur. Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya. Sedang kemuliaan TUHAN masuk di dalam Bait Suci melalui pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur, Roh itu mengangkat aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan TUHAN. (Yehezkiel 43:1-5) “Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! Siapakah itu Raja Kemuliaan? "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan! Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan? "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!"  (Mazmur 24:7-10). “Maka orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN. (Yesaya 59:19).
Haleluya sedang datang suatu kumpul Manusia Kristus “Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. (Yehezkiel 37:1-10.) Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. (Mazmur 126:1-3)
                               
 Haleluya Kuyake Wally-Wally


 Bersambung………….

Jumat, 08 April 2011

SIFAT-SIFAT SEORANG PUTERA-PUTERA ALLAH

1.         Kesanggupan untuk di perlakukan kasar, dicacimaki dan dikianati tanpa ada kepahitan.
2.         Kesanggupan untuk menjadi miskin tanpa ada Keluhan.
3.         Kesanggupan untuk menjadi kaya tanpa ada ketamakan.
4.         Kesanggupan untuk menghasihi tanpa menuntuk balas.
5.         Kesanggupan untuk tidak di kenal tanpa ada rasa kasihan terhadap diri sendiri.
6.         Kesanggupan untuk puas hidup di dalam Supply (Persediaan) yang Allah berikan.
7.         Kersanggupan untuk berjalan didalam
kekudusan di tengah-tengah dunia yang gelap ini dengan pencobaan-pencobaan dan tekanannya.
8.         Kesanggupan untuk melihat kesalahan-kesalahan orang lain tanpa ada kritikan tapi mendoakan.
9.         Kesanggupan untuk tetap menahan hati di tengah-tengah tepuk tangan banyak orang.
10.    Kesanggupan untuk bisah menghadapi penganiayaan dan tuduhan palsu tanpa ada Self Defence (Pembelaan diri).
11.    Kesanggupan untuk menepati setiap janji-janji yang di buatnya dengan jujur. 


TUBUH KRISTUS; Papua Indonesia